CATATAN HARI KEDUA STIGMA 5 MALANG; KEBOCORAN DI STIGMA 5 MALANG


Lensa Teater ― Memasuki hari kedua STIGMA 5 Malang Rabu (04/04) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan peserta dalam penyajian pertunjukannya. Secara keseluran hampir semua materi atau gagasan yang coba disampaikan oleh para penyaji merupakan gagasan-gagasan yang cukup menarik. Hanya saja dalam penyajian gagasan tersebut masih terlihat banyak kebocoran.

Materi atau gagasan merupakan modal awal sebuah pertunjukan. Untuk meyampaikan materi tersebut kepada penonton para penyaji harus mempunyai konsep pertunjukan sebagai kerangka penerjemahan gagasan menjadi suatu bentuk pertunjukan yang utuh. Dalam konsep pertunjukan tersebut terdapat ide penggarapan dan pendekatan yang kesemuanya memiliki konsekwensi masing. Dan sebuah pertunjukan menuntut konsistensi. Mulai dari konsep sampai perwujudan artistik, baik penataan ruang, cahaya, musik, properti sampai lakuan aktor di atas panggung.

Kebocoran yang sering terjadi dalam sajian peserta adalah hilangnya konsistensi penyaji dalam menggarap pertunjukkannya. Seringkali lakuan aktor di atas panggung tidak sesuai dengan perwujudan artistik yang dihadirkan. Bahkan unsur-unsur perwujudan artistik itu berdiri sendiri sehingga tidak terjalin keutuhan sebuah pertunjukan. Maka setiap penyaji dituntut untuk jeli memilah apa konsep pertunjukannya dan bagaimana konsep itu diterjemahkan kedalam sebuah pertunjukan yang utuh.

Satu-dua sajian peserta memang memberikan pertunjukan yang menarik diantara beberapa peserta yang lain. Semoga saja di hari selanjutnya lebih banyak sajian dari peserta lainnya yang lebih menarik.

Keempat peserta yang telah menyajikan pertunjukannya hari ini antara lain UKM Seni Fasotik (Univ. Mulawarman, Samarinda), Teater Tiyang Alit (Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya), Serikat Pecinta Seni Sastra Indonesia (Spasi) IMSI KMFIB (Univ. Hasanuddin, Makassar) dan UKM Teater Hijrah (Unmuh Prof. Dok. HAMKA, Jakarta).

Selain sajian para peserta, nampaknya juga terjadi kebocoran dalam kepanitiaan. Kegiatan yang dijadwalkan mulai pukul 10.00 WIB tersebut bergeser menjadi pukul 11.00 WIB. Hal ini juga menjadi catatan penting bagi panitia penyelenggara agar meminimalisir kebocoran-kebocoran yang terjadi. Semoga di hari selanjutnya tak ada kebocoran semacam itu.

Keempat penyaji di hari ketiga sudah menunggu kita, mereka adalah Sanggar Bahana Antasari (UIN ANTASARI, Banjarmasin); Teater Lentera BEMJ Bahasa Inggris FBS (Univ. Negeri Makassar); Teater Sisi (Unmuh Sumatera Utara, Medan); Teater Orok Noceng (Univ. Udayana, Denpasar, Bali).

Mulai jam satu siang besok mereka anak menyajikan karyanya. Selamat menonton ya!

You Might Also Like

0 comments